Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu
Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.
Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu
Aq Bukan PeLangi
_ Yg Bisa Membuat Mu Indah
Aq Bukan Matahari
_ Yg Bisa MeneRangi Hati Mu
Aq Bukan Burung
_ Yg Bisa Terbang KemaNa Engkau suka
Aq Bukan Pangeran
_ Yg Bisa Jadikan Mu Sang Putri
Aq hanya munusia biasa yg berSyukur
Tlah D'pertemukan oleh Mu
Mengenal Mu adlah Cerita iNdah Dlam hdupQu
SenyumMu Membuat Qu
Tak kan Lupa Tentang Mu
Walaw cahaya tk lagi B'rSinar
Walaw dunia tk brPutar Dan
Walaw Waktu Pun Tlah T'rHenti
Aq SanGat Sayang Pdamu
Namun ada Kah Kmu Tau Perasa'an Qu .. ? ? ?
Aq D'sini Merenung . .
D'temani sepi Hati . . Dan CoBalah
Lihatlah Aq d'sini . .
Dan . . . .
Jika suatu Sa'at Nanti Aq Tlah Tiada . .
Namun S'belum Itu TerJadi . .
K'tahui lah bahwa Aq
MENYAYANGIMU SeLaMaNya . . . . . .
aku di hadapkan kenyataan dan kejadian
cintaku berbelah tangan ku mengapai
tertinggal di tikungan jalan waktu
terbaring di tanah tanah rumput
cintaku asing kehilangan
meninggalkan berecak tinta putih
tapi sebagai anak anak
di tengah tengah kelanjutan waktu
diri lenyap dalam hambur debu
suara hilang dalam bising
terasa jauh dari segalanya
meskipun di sekitra membunga
jadilah satu penyelesaian secepatnya
sebelum semua pecah berkeping keping
atau surut langkah ini aku membius terhadap dirimu!!!!!!
BayangMu
Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat
Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat
Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali